Sejarah Singkat, Jenis, dan Analisa Musik Keroncong
January 16, 2023 2023-01-16 3:40Sejarah Singkat, Jenis, dan Analisa Musik Keroncong
Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kebudayaan paling beragam di dunia. Salah satunya ada kesenian, lebih khusus lagi seni musik. Contoh dari berbagai jenis seni musik yang ada di Indonesia adalah “Keroncong”. Musik Keroncong merupakan musik yang bisa dikatakan sebagai musik yang sederhana, sopan, tetapi memiliki makna dan nilai filosofi yang tinggi, terutama dalam unsur lirik dan perkembangannya. Hal ini bisa kita perhatikan dalam kutipan berikut :
“Dalam pandangan relativisme budaya yang muncul dikalangan para ahli Antropologi tidak dapat dinilai dengan ukuran tinggi rendah, nilai satu-satunya “ukuran” yang dapat diterapkan Adaline berdasarkan besar kecilnya Masyarakat yang mendukung kebudayaan” (Richard, L. Anderson, 1989: 45).
Jenis musik ini merupakan hasil sintesis dari budaya Portugis dan Indonesia. Bermula pada abad ke-16 bangsa Portugis membawa salah satu kesenian yang dinamakan dengan “Moor” ke Indonesia, kesenian ini merupakan kesenian yang berasal dari bangsa Spanyol yang juga sering dimainkan oleh bangsa Portugis. Di masa penjajahan bangsa Portugis di Indonesia terjadi perbudakan-perbudakan seperti halnya di negara Amerika yang memperbudak kulit hitam, dan bisa dikatakan perbudakan merupakan hal yang biasa.
“Indo Portugis” atau “Portugis Hitam” adalah istilah pada masa perbudakan Portugis di Indonesia. Orang-orang “hitam” ini disebut juga dengan kaum “Merdeques”, yang kemudian berubah menjadi istilah “Mardykers”. Istilah ini diambil dari bahasa Sansekerta Mahardika yang merupakan penduduk Kristen, berkebudayaan Asing bercampur dengan kebudayaan keturunan Afrika India, berpakaian Eropa, dengan bahasa pemersatu bahasa Portugis dan membentuk musik Portugis. Menurut beberapa sumber sejarah ini bisa kita lihat di “Kampung Tugu” Jakarta Utara yang disebut sebagai cikal bakal perkembangan musik Keroncong.
Beberapa sumber mengatakan bahwa asal nama musik “Keroncong” ini berbeda-beda. Ada yang mengatakan berasal dari bunyi gelang kaki penari daerah Madura yang disebut dengan “Ngeremo”. Penari ini menggunakan kostum seperti pelaut Madura yang mengenakan gelang kaki yang menimbulkan bunyi “crong..crong..”. Ada juga yang menyimpulkan asal usul istilah Keroncong ini dari alat musik yang dibawa bangsa Portugis yaitu “Ukulele” sejenis gitar berukuran kecil dengan 4 dawai yang menghasilkan bunyi “crong..crong..”. Menurut penulis dari keterangan beberapa pendapat tersebut sah saja, karena memang tidak ada dokumentasi tertulis mengenai asal usul lahirnya istilah “Keroncong” ini.
Musik Keroncong berkembang menjadi beberapa jenis yang memiliki estetika dan aturan-aturan tertentu, yang menjadikan ini sebuah genre musik. Jenis-jenisnya bisa kita perhatikan sebagai berikut :
- Keroncong Asli
Jumlah Bar | Sukat | Bentuk Kalimat | Ciri Khas Komposisi |
28 | 4/4 | A-B-C dinyanyikan 2 kaliBagian awal merupakan kalimat ABagian Reffrain (tengah) kalimat BBagian akhir/final kalimat C | Selalu ada “poorspeel” yaitu bagian pembukaan sebelum ke Intro dalam musik klasik Barat disebut preludium, bagian ini merupakan improvisasi akor I dan II/ V7 dimainkan oleh violin atau flute. Kemudian Intro dan Coda yang diakhiri akord I dan ditutup dengan kadens lengkap disebut juga dengan istilah Overgang atau lintas akor, yaitu : I-IV-V-I sedang untuk coda juga berupa kadens lengkap. Pada tengah lagu ada interlude, disebut juga dengan istilah “senggahan” middle spell, yaitu pada bar 9 dan bar 10. |
- Keroncong Langgam
Jumlah Bar | Sukat | Bentuk Kalimat | Ciri Khas Komposisi |
32 | 4/4 dan 3/4 | A-A-B-A dimainkan 2 kali | Lagu biasanya dimainkan 2 kali, ulangan kedua bagian kalimat A-A. Dimainkan secara instrumental, vokal baru masuk pada bagian kalimat B dan dilanjutkan A.intro biasanya diambil 4 bar terakhir dari lagu langgam tersebut, sedangkan coda berupa kadens lengkap. |
- Keroncong Stambul
Jenis Keroncong Stambul dibagi menjadi 2 jenis :
- Stambul I
Jumlah Bar | Sukat | Bentuk Kalimat | Ciri Khas Komposisi |
16 | 4/4 | A-B | Intro merupakan improvisasi dengan peralihan akor I ke akord IV. Jenis stambul I sering berbentuk musik dan vokal saling bersahutan, yaitu 2 bar instrumental dan 2 bar selanjutnya diisi oleh vokal, demikian seterusnya sampai lagu berakhir. |
- Stambul II
Jumlah Bar | Sukat | Bentuk Kalimat | Ciri Khas Komposisi |
16 | 4/4 | A-B | Intro merupakan improvisasi dengan peralihan dari akor I ke akor IV, sering berupa vokal yang dinyanyikan secara recitative, dengan peralihan dari dari akord I ke akord II tanpa iringan. |
- Keroncong Extra
Bentuk ini merupakan bentuk lain dari 3 jenis Keroncong sebelumnya yang bersifat merayu, ceria, dan jenaka. Dimainkan dengan gaya keroncong dan juga dipengaruhi oleh bentuk lagu tradisi.
Demikian sejarah, jenis, dan analisa sederhana musik keroncong. Pembahasan berikutnya akan saya lanjutkan pekan depan. Begitu banyak hal tentang jenis musik ini yang mesti dikupas secara detail. Yang pasti sebagai bangsa Indonesia sepatutnya kita berbangga diri sebagai bangsa yang memiliki keragaman musik yang banyak salah satunya musik KERONCONG.